Sabtu, 31 Juli 2010

Orang Dewasapun Perlu Pembelajaran

ORANG DEWASAPUN PERLU PEMBELAJARAN

Oleh .Yusep Mulyana


Ulasan di seputar pendidikan di sekolah sudah sangat sering didiskusikan dengan berbagai kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah, akan tetapi di lapangan, tidak sedikit orang dewasa yang harus mendapat pendidikan baik melalui pendidikan melalui jalur sekolah maupun pendidikan luar sekolah,

Untuk membelajarkan orang dewasa melalui pendidikan orang dewasa dapat dilakukan dengan berhagai metoda dan strategi yang diperlukannya. Salah satu aspek penting dalam pendidikan saat ini yang perlu mendapat perhatian adalah mengenai konsep pendidikan untuk orang dewasa.Masalah yang sering muncul adalah bagaimana kiat, dan strategi membelajarkan orang dewasa yang notabene tidak menduduki bangku sekolah.

Kematangan psikologi orang dewasa sebagai pribadi yang mampu mengarahkan diri sendiri ini mendorong timbulnya kebutuhan psikologi yang sangat dalam yaitu keinginan dipandang dan diperlakukan orang lain sebagai pribadi yang mengarahkan dirinya sendiri, bukan diarahkan, dipaksa dan dimanipulasi oleh orang lain.

Karena orang dewasa bukan anak kecil, maka pendidikan bagi orang dewasa tidak dapat disamakan dengan pendidikan anak sekolah. Perlu dipahami apa pendorong hagi orang dewasa belajar, apa hambatan yang dialaminya, apa yang diharapkannya, bagaimana ia dapat belajar paling baik dan sebagainya Pemahaman terhadap perkembangan kondisi psikologi orang dewasa tentu saja mempunyai arti penting bagi para pendidik atau fasilitator dalam mnenghadapi orang dewasa sebagai siswa.

Berkembangnya pemahaman kondisi psikologi orang dewasa semacam itu tumbuh dalam teori yang dikenal dengan nama andragogi. Andragogi sebagai ilmu yang memiliki dimensi yang luas dan mendalam akan teori belajar dan cara mengajar. Secara singkat teori ini memberikan dukungan dasar yang esensial bagi kegiatan pembelajaran orang dewasa. Oleh sebab itu, pendidikan atau usaha pembelajaran orang dewasa memerlukan pendekatan khusus dan harus memiliki pegangan yang kuat akan konsep teori yang didasarkan pada asumsi atau pemahaman orang dewasa sebagai siswa kegiatan pendidikan memerlukan pendekatan tersendiri.

Dengan menggunakan teori andragogi kegiatan atau usaha pembelajaran orang dewasa dalam kerangka pembangunan atau realisasi pencapaian cita-cita pendidikan seumur hidup dapat diperoleh dengan dukungan konsep teoritik atau penggunaan teknologi yang dapat dipertanggung jawabkan.

Dalam kondisi seperti ini, maka pengetahuan yang diperoleh seseorang ketika ia berumur 21 tahun akan menjadi usang ketika ia berumur 40 tahun. Apabila demikian halnya, maka pendidikan sebagai suatu proses transformasi pengetahuan sudah tidak sesuai dengan kebutuhan.. Oleh karena itu, perlu adanya kajian dari berbagai sudut dalam upaya membelajarkan orang dewasa (andragogi) sebagai salah satu altenatif pemecahan masalah kependidikan, sebab pendidikan sekarang ini tidak lagi dirumuskan hanya sebagai upaya untuk mentransferkan pengetahuan, tetapi harus sudah dirumuskan sebagai long life education atau suatu proses pendidikan sepanjang hayat.

Pendidikan atau belajar dapat dikatakan sebagai process of becoining atau proses menjadi dirinya sendiri , bukan proces of beings Imped atau proses untuk dibentuk munurut kehendak orang lain, maka kegiatan belajar harus melibatkan individu atau client. Perlu dipahami dalam proses pembelajaran andragogi perlu adanya :

1. Pemahaman pemikiran apa yang mereka inginkan,

2. Pemahaman akan apa yang dapat dilakukan untuk memenuhi keinginan itu,

3. Pemahaman dalam menentukan tindakan apa yang harus dilakukan.

4. Pemahaman akan sebuah Rencana Strategis (Strategic to planning) dan.

5. Pemahaman tentang apa saja yang perlu dilakukan untuk mewujudkan keputusan itu.

Dapat dikatakan disini tugas pendidik pada umumnya adalah menolong orang be1ajar atau melayani orang agar berubah kearah yang positif dalam sikap ataupun prilakunya. Dengan kata lain menolong orang lain untuk berkemhang dan matang.

Dalam andragogi, keterlibatan orang dewasa dalam proses belajar jauh lebih besar, sebab,Pengembangan teknologi andragogi hanya dapat dilakukan apabila diyakini bahwa orang dewasa sebagai pribadi yang matang sudah dapat mengarahkan diri mereka sendiri, mengerti diri sendiri, dapat mengambil keputusan untuk sesuatu yang menyangkut dirinya. Tanpa ada keyakinan semacam itu kiranya tidak akan tumbuh pendekatan andragogi.

Dengan kata lain andragogi tidak akan mungkin berkembang apabila meninggalkan ideal dasar orang dewasa sebagai pribadi, sedangkan bagi pengambil kebijakan dalam hal pembelajaran orang dewasa diharapkan mampu memberikan pertimbangan holistik ke arah pengembangan keterampilan dan peningkatan sumber daya orang dewasa yang berkualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar