Minggu, 01 Agustus 2010

Hanya Sekedar

Hanya sekedar...!

Perlunya Kepemimpinan Kharismatik

Oleh,Yusep Mulyana

Istilah kepemimpinan sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Sejarah mencatat bahwa banyak pembahasan mengenai kepemimpinan, baik di Mesir, China, dan Yunani hingga di dunia Islam. Seorang sejahrawan Muslim terkenal, Ibn Khaldun dalam Muqaddimahnya menjelaskan bahwa manusia oleh Allah diberikan insting untuk selalu hidup berdampingan, dengan kata lain bahwa manusia sejak masa dilahirkannya telah menjadi makhluk sosial. Dengan inilah manusia menciptakan sebuah peradaban.

Tetapi, selain insting untuk selalu hidup berdampingan dan saling membutuhkan, manusia juga menurut Ibn Khaldun diberikan watak agresif dan tidak adil yang membuatnya akan selalu saja ada pertikaian diantara mereka sehingga diperlukan seseorang pemimpinan yang kemudian bertugas sebagai pengendali,pengorganisasi dan pemenej (Wazi)

Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik,mental maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya

Beberapa teori tentang timbulnya seorang pemimpin adalah: pertama, teori genetik yang mengatakan Leaders are born not made (pemimpin itu dilahirkan, bukan dibentuk). Kedua, Teori sosial yang mengatakan Leaders are made not born (pemimpin itu diciptakan bukan dilahirkan). Ketiga, teori ekologik yang mengatakan bahwa seorang pemimpin yang baik itu manakala ia mempunyai bakat untuk itu. Bakat itu dikembangkan lewat pendidikan, latihan dan pengalaman. Keempat, teori kontigensi atau tiga dimensi yang mengatakan bahwa kepemimpinan itu dipengaruhi 3 faktor yaitu: bakat , pengalaman pendidikan dan usahanya sendiri untuk melatih kepemimpinan tersebut.

Kepemimpinan, dalam Islam mendapatkan perhatian serius.Ini berdasarkan ayat dalam surat al-Baqarah ayat 30;

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”

Serta hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal : “Tidak dibenarkan (walaupun) bagi tiga orang yang sedang dalam perjalanan dipadang pasir kecuali mengangkat salah seorang dari mereka sebagai pemimpin.”

Kepemimpinan indikasinya sangatlah penting untuk mengembangkan visi yang nantinya mampu menggerakan organisasi-organisasi agar berubah. Begitu pentingnya posisi seorang pemimpin kapabelitas dan kualitas mutlak harus dimiliki bahkan dalam Islam seorang pemimpin harus mempunyai sipat-sipat Sidiq,Amanah,Fatonah dan Tabligh. Ironisnya justru pada kenyataa banyak orang berebut dengan berbagai cara agar dapat diangangkat menjadi pimpinan bahkan hal-hal yang menyimpang dari akidahpun berani dilanggar demi mendapat kekuasaan dan kepercayaan dari publik . Hal ini justru memberi penegasan bahwa kualitas dan kapabelitas serta mental calon pemimpin sangat rendah sehingga dapat menutupi kekharismatikan dalam memimpin.

Krisis kepemimpinan menekankan bahwa saat ini adalah sebuah wujud mediokrasi atau ketidak bertanggung jawaban dari totalitas individu-individu yang terlibat dalam sebuah kekuasaan. Kekharismatikan seorang pemimpin tergantung pada kemampuan memimpin dengan tujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan para pengikutnya dan menumbuhkan nilai-nilai untuk memotivasi komitmen di dalam diri para pengikutnya.bila ditarik alurnya bahwa suatu kekuasan pemimpin dapat ditunjukan dari cara bagaimana ia mengambil keputusan yang mampu mewadahi keputusan banyak pihak, sehingga apapun yang diputuskan tidak bersifat satu arah dan mempunyai ke bermanfaatan dan kemaslahatan bagi pihak-pihak yang terlibat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar