Kamis, 25 November 2010

Bangunlah Sumedang

BANGUNLAH SUMEDANG

Oleh ; H. Yusep Mulyana

Bangunlah sumedang dapat mengandung dua penapsiran yang intinya adalah suatu harapan dan kekhawatiran jangan sampai tertinggal karena terbuai dengan mimpi dan janji-janji terkini yang tak pasti dari para orang-orang yang ingin dikatakan satria piningit yang dapat melepaskan dari belenggu kemiskinan,ketidakmampuan,ketidakberdayaan ataupun kebodohan yang padahal hanya slogan yang menina bobokan, sehingga kita dibuai dengan hayal seperti orang makan opium yang diharamkan oleh agama dan dilarang oleh Negara…. Tapi masih banyak kalangan elit memakai tatkala merasa suntuk dan orang lain selagi ngantuk.

Begitu juga dengan sumedang hendaknya tidak terbuai dengan mimpi yang tidak jelas bila ingin menjadi kabupaten terdepan dan mempunyai kopentensi di segala bidang,sehingga walau kecil daerahnya tapi besar pengaruhnya seperti jaman keemasan saat PANGERAN KORNEL memimpin sumedang sehingga Gubernur Daenles pun yang terkenal kejam tak berprerikemanusiaan angkat topi dan angkat kaki dari wilayah sumedang.Jaman itu Sumedang merupakan daerah yang sangat sentral dan berwibawa dimata kabupaten lain……

Bangunlah Sumedang Hakekat yang pertama : menunjukan bahwa sumedang harus berubah baik dalam tatanan structural pemerintahan dalam arti perlunya peningkatan yang lebih sehingga mampu membaca dan memahami keadaan demi keadan yang terus berjalan, maupun dalam mengkemas infrastruktur pembangunan.Dalam prosesnya baik perencanaan ataupun saat pelaksanakan dalam pembangunan, barangkali tidak bisa dengan menonjolkan kekuatan individu ataupun kekuatan dari satu kelompok atau golongan yang dikatakan terkuat, namun aflikasi dalam meningkatkan pembangunan di daerah sumedang agar tidak menjadi kabupaten yang tertinggal dari daerah lain , maka perlu adanya kebersamaan dari berbagai pihak sehingga membuat kolaborasi yang kuat, agar kabupaten sumedang menjadi kabupaten terdepan sesuai dengan pengharapan seluruh masyarakat yang ada di kabupaten sumedang

Bangunlah Sumedang Hakekat yang kedua; Menunjukan bahwa pihak pemerintah dalam hal ini yang berkaitan dengan peningkatan dan pembinaan Sumber daya Manusia Daerah (SDMD), masih terlihat tidak begitu antusias atau dengan kata lain tidak terlalu peduli dengan kualitas Sumber Daya Manusia yang ada di kabupaten sumedang,, salah satu contohnya begitu sedikitnya orang-orang pakar di bidang ilmu baik umum maupun keilmuan khusus(spesialisasi) ini menandakan penyokong dari pihak terkait kurang begitu peduli. Contoh lain : pada dunia olahraga di kabupaten sumedang sebetulnya banyak sekali SDMD yang memiliki talenta-talenta yang perlu di asah dan di bina dengan serius yang tentunya akan dapat mengharumkan nama baik sumedang di percaturan dunia olahraga, tapi sayangnya talenta-talenta yang ada tersebut terkesan dibiarkan berserakan tak tentu arah , sehingga bukan suatu rahasia lagi kalau kabupaten sumedang lebih baik membeli barang jadi yang belum tentu mempunyai rasa kedaerahan yang kuat, hal itu karena memang bukan putra asli dari dareah sendiri.

Bagi pihak yang terkait dan bertanggungjawab langsung harus sudah berfikir dewasa bagaimana mengasah dan membinanya sehingga baik yang dibina maupun yang membina mempunyai suatu kebanggaan atas daerahnya. Contoh tersebut di atas tentunya tidak boleh terjadi dan dibiarkan, kalau keterlanjuran bukan tidak mungkin Sumber Daya Manusia Daerah (SDMD) yang memunyai talenta atau bakat bisa di banggakan oleh daerah, akan lari dan mencari daerah yang benar-benar peduli akan talentanya,

Sudah saatnya berfikir dan bersungguh-sungguh bagi pihak terkait Nama sumedang Tandang menjadi sesuai dengan keadaan dan aslinya. Sumedang Tandang makalangan itu Bukan hanya slogan, tetapi harus betul-betul tercipta dari daerah sendiri, bukan didatangkan dari daerah lain. Jika hal itu masih tetap tidak berubah Sumedang Tandang ironis……………….


Tidak ada komentar:

Posting Komentar